Abu Bakar as-Siddiq merupakan seorang sahabat yang termasuk golongan As-sabiqunal Awwalun. Ia adalah orang yang pertama kali masuk Islam dari kalangan laki-laki selain keluarga Nabi Muhammad Saw. Ia orang yang ramah, sederhana dan mudah bergaul.

Ia senantiasa menemani Rasulullah SAW dalam setiap dakwahnya. Bahkan tak segan-segan pula untuk mengeluarkan sebagian hartanya demi menyebarkan agama Allah.

Ia rela berkorban, baik harta maupun jiwanya untuk menyebarkan risalah dakwah. Itulah mengapa, nama Abu Bakar Ash Shiddiq memiliki tempat khusus di hati Rasulullah SAW.

Ketika peristiwa Hijrah, saat Nabi Muhammad pindah ke Madinah (622 M), Abu Bakar adalah satu-satunya orang yang menemaninya. Dalam perjalanan hijrah ke Madinah, Ia dan Rasulullah SAW bersembunyi di sebuah gua yang bernama Gua Tsur, di puncak Jabal (bukit) Tsur Kota Makkah, sekitar 7 KM dari Masjidil Haram.

Mereka sembunyi di Gua Tsur untuk menghindari kejaran kafir Quraisy. Ketika sampai di mulut gua, Abu Bakar berkata, “Demi Allah, janganlah Anda masuk ke dalam gua ini sampai aku yang memasukinya terlebih dahulu. Kalau ada sesuatu (yang jelek), maka akulah yang mendapatkannya bukan Anda”.

Abu Bakar masuk lalu membersihkan gua tersebut. Ia tutup lubang-lubang di gua dengan kainnya, karena khawatir jika ada hewan yang membahayakan Rasulullah, hingga tersisalah dua lubang, yang nanti bisa ia tutupi dengan kedua kakinya.

Setelah itu, Abu Bakar mempersilakan Rasulullah masuk ke dalam gua. Rasulullah pun masuk dan tertidur di pangkuannya. Ketika Rasulullah istirahat, tiba-tiba seekor hewan menggigit kaki Abu Bakar. Ia menahan diri untuk tidak bergerak menahan gigitan hewan itu.

Abu bakar berusaha sekuat tenaga menahan sakit, karena tidak ingin membangunkan Rasulullah dari istirahatnya. Ia manusia biasa. Rasa sakit akibat sengatan hewan itu membuat air matanya menetes dan terjatuh di wajah Rasulullah. Rasulullah pun terbangun, kemudian bertanya, “Apa yang menimpamu wahai Abu Bakar?” Abu Bakar menjawab, “Ada sesuatu yang menyengatku”. Kemudian Rasulullah mengobatinya.